Total Tayangan Halaman

Senin, 30 Desember 2013

LI.1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi General Medical Check UP
GMC (General Medical Check Up) merupakan pemeriksaan minimal lengkap, yang harus dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit. General medical Check Up salah satu cara kita menjaga kesehatan diri dan merupakan salah satu investasi dalam hal kesehatan. Dengan melakukan Medical Check Up dapat di ketahui hasil berbagai fungsi organ tubuh kita misalnya fungsi hati, fungsi ginjal, dsb. Dengan mengetahui fungsi masing-masing organ tubuh, kita dapat mengambil langkah pencegahan ke keadaan yang lebih buruk lagi atau bahkan dapat mengambil langkah dini untuk memutus proses pada penyakt tertentu.
LI.1.2. Memahami dan Menjelaskan Prosedur (syarat dan tahap) General Medical Check UP
1.       Wawancara / anamnesa
Wawancara atau Anamnesa dilakukan untuk mengetahui riwayat penyakit   sekarng, riwayat penyakit yang pernah di derita sebelumnya dan riwayat penyakit dalam keluarga.
2.        Pemeriksaan Fisik
        Pemeriksaan fisik di lakukan mulai dari mengetahui vital sign (tensi, nadi, pernafasan serta suhu tubuh), di lanjutkan dengan memeriksa tubuh yang dilakukan sesuai dengan prosedur fisik diagnostic.
3.       Pemeriksaan Laboratorium
       Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan tujuan untuk menentukan prognosis atau memprediksikan perjalanan penyakit. Beberapa penyakit yang dapat dideteksi dengnan General Medical Check Up antara lain Hipertensi, diabetes (kencing manis), Dislipidemial (kolesterol), penyakit hati, ginjal paru, dll. Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan untuk General Medical Check Up, hematologi rutin, urine rutin, faeces rutin, glucose puasa, profil lemak, tes fungsi hati, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal dan asam urat. Tujuan melakukan General Medical Check up adalah mencegah/ menunda komplikasi, memperpanjang usia produktif, meningkatkan kualitas hidup, memperpanjang usia harapan hidup serta menghemat biaya pengobatan.
4.       Pemeriksaan penunjang lain seperti foto Rontgen, EKG, dll
LI.1.3. Memahami dan Menjelaskan tujuan General Medical Check UP
tujuan melakukan GMC :
1. Mengetahui penyakit sedini mungkin.
2. Mengatasi secepat mungkin
3. Mencegah agar penyakit yang telah dideteksi secara dini tidak berlanjut.
Tujuan melakukan General Medical Check up adalah mencegah/ menunda komplikasi, memperpanjang usia produktif, meningkatkan kualitas hidup, memperpanjang usia harapan hidup serta menghemat biaya pengobatan.

Penyakit yang dapat dideteksi dengan GMC :
Beberapa penyakit masa kini yang banyak dijumpai dan potensi membahayakan diantaranya yaitu :
● Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)
● Diabetes Melitus (DM)
● Hiperlipidemia
● Hiperurucemia (Penyakit Rematik Asam Urat/Gout)
● Penyakit Darah (Anemia dan Leukemia)
● Penyakit Hati dan Kandungan Empedu (Hepatitis, Sirosis Hati, Kanker hati, Dll)
● Penyakit Ginjal (Infeksi,Kebocoran dan Gagal Ginjal)
● Penyakit Paru (TBC,Infeksi lain dan Tumor)


LI.1.4. Memahami dan Menjelaskan Keuntungan dan Kerugian General Medical Check UP
                        Keuntungan melakukan General Medical Check Up
1.       Bila hasilnya normal : hati senang, pikiran senang, tubuh semakin bugar dan produktivitas meningkat
2.       Bila ada kelainan : diagnosis dapat di pastikan, pengobatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat segera di atasi
Kerugian bila tidak melakukan Medical Check Up adalah Kelainan yang ada tidak dapat di ketahui secara dini,Saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut, pengobatan sulit dan perlu biaya tinggi.
Definisi Lipid
           Setiap kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemak, termasuk asam lemak. Lemak bnetral, tilin, dan steroid, yang bersifat dapat larut dalam air dan larut dalam pelarut non-polar. Lipid, yang mudah disimpan dalam tubuh, berfungsi sebagai sumber bahan bakar, merupakan bahan yang terpenting pada struktur sel dan mempunyai fungsi biologik yang lain. Senyawa lipid terdiri atas glikolipid, lipoprotein, dan fosfolipid.
(Danis, Difa. Kamus Istilah Kedokteran.Gitamedia Press)

Minggu, 29 Desember 2013

Hipoksia
LI.1.1. Memahami dan Menjelaskan definisi Hipoksia
Hipoksia adalah penurunan konsentrasi oksigen di dalam jaringan. Konsentrasi oksigen dalam jaringan mencerminkan konsentrasi oksigen dalam darah, yang bergantung pada jumlah oksigen yang masuk  ke paru dan jumlah yang dibawa oleh darah, baik terlarut atau terikat dengan hemoglobin.
(Sloane, Ethel.2003.anatomy and physiology.jakarta:EGC)
LI.1.2. Memahami dan menjelaskan jenis-jenis Hipoksia
Hipoksemia
Adalah kondisi kekurangan oksigen di darah arteri. Terbagi atas dua jenis, yaitu:
hipoksemia hipotonik (anoksia anoksik) terjadi dimana tekanan oksigen darah arteri rendah karena karbondioksida dalam darah tinggi dan hipoventilasi.
hipoksemia isotonic (anoksia anemik) terjadi dimana oksigen normal, tetapi jumlah oksigen yang dapat diikat hemoglobin sedikit. Hal ini terdapat pada kondisi anemia, keracunan karbondioksida.
Hipoksia hipokinetik (stagnant anokisa / anoksia bendungan)
Yaitu hipoksia yang terjadi karena ada sumbatan atau bendungan. Terbagi atas dua jenis,yaitu:
Hiposia kinetic ishemic : terjadi dimana kekurangan oksigen pada jaringan yang disebabkan karenakurangnya suplai darah ke jaringan tersebut akibat penyempitan arteri.
Hipoksia hipokinetik : kongesif terjadi akiabt penumpukan darah secara berlebihan atau secara abnormal baik local maupun umum yang mengakibatkan suplai oksigen ke jaringan terganggu, sehingga jaringan kekurangan oksigen.
Overventilasi hipoksia
Yaitu hipoksia yang terjadi karena aktivitas yang berlebihan sehingga kemampuan penyediaan oksigen lebih rendah dari penggunaanya.
Hipoksia histitotoksik
Yaitu keadaan dimana darah kapiler jaringan mencukupi, tetapi jaringan tidak dapat menggunakan oksigen karena pengaruh racun sianida. Hal tersebut mengakibatkan oksigen kembali dalam darah vena dalam jumlah yang lebih banyak daripada normal (oksigen darah meningkat).
(Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.)

LI.1.3. Memahami dan Menjelaskan Mekanisme Hipoksia
Pada saat sel kekurangan ATP, sel tersebut tidak lagi mempertahankan fungsi selulernya, termasuk fungsi transport natrium dan kalium. Tanpa memompa natrium kalium, sel akan mulai menimbun natrium karena natrium berdifusi ke dalam sel mengikuti penurunan gradient konsentrasi dan gradien listrik. Potensial listrik yang melintasi membran mulai turun seiring dengan penumpukan natrium sebuah ion positif, intrasel. Tekanan osmotic di dalam sel meningkat, sehingga terjadi penarikan air ke dalam sel, sel iskemik (yang mengalami kekurangan oksigen atau suplai darah) mulai membengkak sehingga terjadi dilatasi reticulum endoplasma, penurunan fungsi mitokondria, dan peningkatan permeabilitas membrane intra sel.
Akibat lain dari hipoksia adalah pembentukkan asam laktat, yang terjadi selama glikolisis anaerob. Peningkatan asam laktat menyebabkan pH dalam sel dan darah menurun. Penurunan pH intrasel menyebabkan kerusakan struktur-struktur inti, membrane sel dan mikroflamen. Perubahan pH dapat juga mempengaruhi potensial listrik yang melintasi membrane.
Efek hipoksia bersifat reversible apabila oksigen dipulihkan dalam periode waktu tertentu, yang jumlahnya bervariasi dan bergantung pada jenis jaringan. Akan tetapi, pembengkakan sel dapat menyebabkan pecahnya vesikel lisosom sehingga melepaskan enzim-enzim mereka dan lisis ( terurainya ) sel. Kematian sel ditandai oleh peningkatan kadar enzim-enzim intrrasel yang melebihi normal didalam sirkulasi umum.
( Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisologi. Jakarta: EGC)
LI.1.4. Memahami dan Menjelaskan Gejala Hipoksia / Gambaran Klinis
Penurunan fungsi sel. Apabila sumber hipoksia adalah kegagalan pernafasan atau infark miokardium, maka semua jaringan akan terkena, dan kematian sel dapat terjadi.
Peningkatan kecepatan denyut jangtung.
Peningkatan frekuensi pernafasan.
Kelemahan otot
Penurunan tingkat kesadaran.
Keracunan sianida : perasaan tersedak disertai percepatan pernafasan, kemudian terengah-engah.
Keracunan karbon monoksida : percepatan pernafasan diikuti oleh rasa berdenging ditelinga, mengantuk, dan konfusi. Pernafasan dengan cepat berhenti dan timbul keadaan tidak sadar.
Keracunan timah : kram perut, hiperaktivitas, anoreksia, adanya gars timah di gusi, dank ram otot.
( Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisologi. Jakarta: EGC)
LI.1.5. Memahami dan Menjelaskan Faktor Resiko Hipoksia

( Grace, Pierce A & Borley, Neil R. 2006. At a Glance Ilmu Bedah. Erlangga)
LO.2. Memahami dan Menjelaskan Oksigen
LI.2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Oksigen
Oksigen adalah unsur gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan diperlukan untuk kehidupan serta menunjang pembakaran.
(Brooker, Chris. 2008.Ensiklopedia Keperawatan.Jakarta:EGC)
LI.2.2. Memahami dan Menjelaskan Fungsi Oksigen
Tubuh manusia dewasa memiliki sekitar 5 liter darah yang didalamnya terdapat zat oksigen. Senam pernapasan mampu memperlancar peredaran darah yang membawa oksigen. Melihat nilai kebutuhan oksigen terhadap organ tubuh, ternyata oksigen merupakan kebutuhan paling utama dalam sebuah kehidupan.Tanpa oksigen, manusia akan bertahan hidup hanya dalam hitungan menit.Berikut ini pentingnya keberadaan oksigen bagi kelangsungan hidup yang sehat.
1. Fungsi Otak untuk menjalankan fungsi otak dibutuhkan oksigen 20 % dari kebutuhan tubuh akan oksigen. Otak tidak mempunyai rongga untuk menampung kelebihan oksigen. Jika terjadi kekurangan oksigen 8 – 10 detik dapat menimbulkan stroke sehingga timbul gangguan fungsi otak. Jika terjadi 6 – 8 menit dapat terjadi koma. Jika tidak bisa dipulihkan, penderita dapat meninggal.
2.Fungsi Jantung fungsi ini membutuhkan oksigen 5 %. Ini untuk menjaga kestabilan dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Jadi, oksigen merupakan sumber energi bagi jantung.
3. Fungsi Otot Otot memerlukan 15% oksigen. Otot merupakan penunjang kekuatan aktivitas tubuh. Tanpa otot, manusia hanya seonggok daging yang tidak berdaya. Tidak bisa berdiri, tidak bisa berlari. Jika seseorang berlari kencang, kemudian terengah – terengah, ini menandakan otot kekurangan oksigen. Akibatnya, jantung harus kerja keras memenuhi energi kebutuhan otot. Kerja jantung bisa sangat berat saat tubuh juga sudah miskin oksigen. Jika dipaksakan bisa pingsan. Agar tenaganya pulih kembali, istirahat sambil mengambil napas.
4. Fungsi ginjal Ginjal merupakan pasokan oksigen 20% agar kerjanya untuk membersihkan darah berjalan normal. Ginjal dalam waktu 24 jam bekerja terus menerus dengan menyaring darah 200 liter. Kemiskinan oksigen dalam jangka panjang, lambatlaun akan mengganggu kesehatan ganjil
5. Fungsi Usus Usus memerlukan oksigen 35% agar mampu mencerna makanan dalam perut. Kebutuhan ini meningkat setelah makan.
6. Fungsi tulang, kulit dan lain lain Bagian ini memerlukan oksigen 10% untuk menunjang semua fungsinya
( Mistra. 2004. 3 jurus melawan diabetes. Jakarta : Puspa Swara )   Kebutuhan tubuh terhadap oksigen merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan mendesak. Tanpa oksigen dalam waktu tertentu, sel tubuh akan mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian. Otak merupakan organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Otak masih mampu menoleransi kekurangan oksigen antara tiga sampai lima menit. Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari lima menit, dapat terjadi kerusakan sel otak secara permanen (Kozier dan Erb 1998).
(Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.)

LI.2.3. Memahami dan Menjelaskan peran oksigen dalam reaksi tubuh (kehidupan sel)
Mekanisme
Daur Mekanisme Energi Utama
Sel tubuh manusia membutuhkan oksigen untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel dan menyelamatkan nyawa. Oksigen merupakan suatu komponen yang sangat penting di dalam memproduksi molekul Adenosin Trifosfat (ATP) secara normal. ATP adalah sumber bahan bakar untuk sel agar dapat berfungsi secara optimal. ATP memberikan energi yang diperlukan oleh sel untuk melakukan keperluan berbagai aktivitas untuk memelihara efektivitas segala fungsi tubuh. Bila oksigen tersedia di dalam tubuh secara adekuat, maka mitokondria akan memproduksi ATP. Tanpa oksigen, mitokondria tidak dapat membuat ATP. Walaupun dalam kondisi kekurangan oksigen akan diproduksi ATP melalui proses glikolisis di dalam sitosol, akan tetapi ATP yang dihasilkan tidak sebanyak di dalam mitokondria. Oleh karena tidak adekuatnya oksigen, sel akan kehilangan fungsinya dan selanjutnya akan mengakibatkan jaringan dan organ tubuh juga kehilangan fungsinya. Hal tersebut menyebabkan kehidupan seseorang berada dalam bahaya. Oksigen dipasok ke dalam tubuh melalui proses pernapasan/respirasi yang melibatkan sistem pernapasan. Sistem pernapasan terdiri atas serangkaian organ yang berfungsi melakukan pertukaran gas antara atmosfer dengan plasma melalui proses ventilasi paru-paru, difusi, transportasi oksigen, dan perfusi ke jaringan. Fungsi ini berlangsung selama kehidupan untuk mempertahankan homeostasis dengan mengatur penyediaan oksigen, mengatur penggunaan nutrisi, melakukan eliminasi sisa metabolisme (karbondioksida), dan mengatur keseimbangan asam basa.
(Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.)
LO.3. Memahami dan Menjelaskan Hemoglobin dan Mioglobin
LI.3.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Hemoglobin dan Mioglobin
Hemoglobin adalah pigmen pembawa oksigen eritrosit dibentuk oleh eritrosit yang berkembang dalam sumsum tulang, merupakan empat rantai polipeptida globin yang berbeda, masing-masing terdiri dari beberapa talus asama amino. Hemoglobin A memparukan Hemoglobin normal yang terdapat pada orang dewasa. Banyak bentuk Hemoglobin abnormal yang telah ditemukan, termasuk diantaranya adalah hemoglobin E.H.M, dan S; bentuk homozigot hemoglobin s menimbulkan anemia sel sabit, bentuk heterogennya menyebabkan sickle cell trait. Symbol Hb.
( Danis, Difa. Kamus Istilah Kedokteran. Gitamedia Press )
Mioglobin adalah senyawa dengan afnitas tinggi terhadap oksigen, dan ditemukan di otot dan mirip dengan hemoglobin.
(Fried, George H, dkk. 2005. Schaum’s out lines of theory and problems of biology. Erlangga)
LI.3.2. Memahami dan Menjelaskan Struktur Hemoglobin dan Mioglobin

Mioglobin dan hemoglobin, protein utama pengikat oksigen dalam tubuh, adalah protein pertama yang strukturnya dipastikan secara rinci. Kristalografi sinar-x memperlihatkan bahwa masing-masing dari keempat subunit hemoglobin memiliki struktur tiga demiensi yang sangat mirip dengan rantai polipeptida tunggal dari mioglobin.
Myoglobin menyimpan oksigen di dalam sel otot sehingga oksigen tersedia untuk oksidasi bahan bakar yang menghasilkan energy bagi kontraksi otot. Hem berfungsi sebagai gugus prosteliknya. Rantai polipeptida tunggal mengandung 153 asam amino, yang tersusun dalam region heliks-dimana sebagian besar residu polar terletak dipermukaan residu non polar terletak di bagian dalam molekul. Hem yang terdiri dari sabuah cincin porfirin hidrofobik yang berikatan dengan besi, berikatan dengan kantong hidrofibik pada protein yang mengandung 2 residu histidin. Salah satu residu histidin ini membentuk kompleks dengan besi hem.
Hemoglobin, yang mengangkut oksigen dari paru ke jaringan sehingga oksigen tersedia untuk oksidasi bahan bakar, mengandung empat subunit : dua rantai-α dan dua rantai-β. Walaupun urutan asam amino berbeda, struktur tiga dimensi rantai-αdan rantai-β hemoglobin serupa satu sama lain dan serupa dengan rantai polipeptida tunggal dari myoglobin. Rantai-α hemoglobin memiliki 141 residu asam amino, sedangkan rantai-β memiliki 146 residu asam amino.
( Marks, Dawn B, dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar.Jakarta : EGC )

LI.3.3. Memahami dan Menjelaskan Komponen Hemoglobin dan Mioglobin
Hemoglobin, komponennya terdiri atas :
a.Heme yang merupakan gabungan protoporfirin dengan besi.
b.Globin, bagian protein yang terdiri atas 2 rantai alfa dan 2 rantai beta.
(available from: http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/125/jtptunimus-gdl-jheniajeng-6206-2-babii.pdf)
LI.3.4. Memahami dan Menjelaskan fungsi dan Peran Hemoglobin dan Mioglobin
Myoglobin adalah protein yang berukuran kecil (sekitar 17.200 dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot rangka. Myoglobin berfungsi menyimpan dan memindahkan, menerima, dan melepas oksigen dari hemoglobin dalam sirkulasi ke enzim-enzim respirasi di dalam sel kontraktil. Ketika terjadi kerusakan pada otot, myoglobin dilepas ke dalam sirkulasi darah ( labkesehatan.blogspot.com 2010).
Myoglobin disaring dari darah oleh ginjal dan diekskresikan melalui urin. Jika sejumlah besar myoglobin yang dilepaskan ke dalam aliran darah, seperti setelah trauma parah, myoglobin berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan akhirnya mengakibatkan kegagalan ginjal. ( labkesehatan.blogspot.com 2010)
Peningkatan myoglobin serum terjadi 2-6 jam setelah terjadi kerusakan jaringan otot jantung atau otot rangka, mencapai kadar tetinggi dalam waktu 8-12 jam, dan kembali normal dalam waktu 18-36 jam. Myoglobin urin dapat dideteksi selama 3-7 hari setelah cedera otot.( labkesehatan.blogspot.com 2010)
Mamalia yang menyelam seperti ikan paus yang menyelam dalam waktu lama, memiliki myoglobin dalam konsentrasi tinggi dalam ototnya. Protein seperti myoglobin juga banyak ditemukan pada organisme sel tunggal.(Anonim, 2011)

LI.3.5. Memahami dan Menjelaskan Pembentukkan Hemoglobin dan Mioglobin
Myoglobin adalah protein yang merupakan penyusun darah yang berperan mengikat oksigen. Myoglobin tidak cocok sebagai protein pengangkut oksigen, tetapi efektif sebagai protein penyimpan oksigen. Myoglobin pada jaringan otot merah mengikat oksigen yang dalam keadaan kekurangan oksigen akan dilepas sehingga bisa digunakan oleh mitokondria otot untuk sintesis ATP yang bergantung pada oksigen. Myoglobin yang teroksigenasi, molekulo oksigen menempati posisi koordinasi keenam dari atom besi dan juga gerakan His F8 serta residu yang secara kovalen berikatan dengan His F8 ke arah bidang cincin. Gerakan ini menimbulkan konformasi baru untuk bagian-bagian protein. .(Anonim, 2011)
Ketika O2 berikatan dengan myoglobin, ikatan antara satu molekul oksigen dengan Fe2+ berada tegak lurus terhadap bidang heme.  Molekul O2 kedua berikatan dengan sudut 121o terhadap bidang heme dan terarah menjauhi histidin distal. Pengikiatan oksigen disertai dengan putusnya ikatan garam anatar residu terminal karboksil pada keseluruhan subunit. Pengikatan O2 selanjutnya dipermudah karena jumlah ikatan garam yang putus menjadi lebih sedikit. Perubahan ini mempengaruhi struktur hemoglobin. Satu pasang sub unit α/ mengadakan rotasi terhadap pasangan α/ lain, sehingga menempatlkan tentramer dan meningkatkan afinitas heme terhadap O2. (Anonim, 2011)
   Saat oksigenasi, atom besi deoksihemoglobin bergerak ke dalam bidang cincin heme. Gerakan ini diteruskan pada histidin proximal, yang bergerak menuju bidang cincin dan dan pada residu asam amino yang melekat pada his F8. Oksigen yang telah terlepas dari hemoglobin menuju ke jaringan, hemoglobin kemudian mengamgkut CO2 dan proton ke dalam paru. (Anonim, 2011)

Jumat, 02 November 2012

Partai Indonesia Raya



Partai Indonesia Raya

Partai Indonesia Raya atau Parindra adalah suatu partai politik yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia Mulia dan Sempurna (bukan Indonesia Merdeka). Parindra menganut azas cooperatie alias bekerja sama dengan pemerintah Hindia Belanda dengan cara duduk di dalam dewan-dewan untuk waktu yang tertentu.
1. Sejarah
Dr. Soetomo, salah seorang pendiri Budi Utomo, pada akhir tahun 1935 di kota Solo, Jawa Tengah berusaha untuk menggabungkan antara PBI (Persatuan Bangsa Indonesia), Serikat Selebes, Serikat Sumatera, Serikat Ambon, Budi Utomo, dan lainnya, sebagai tanda berakhirnya fase kedaerahan dalam pergerakan kebangsaan, menjadi Partai Indonesia Raya atau Parindra. PBI sendiri merupakan klub studi yang didirikan Dr. Soetomo pada tahun 1930 di Surabaya, Jawa Timur.

2. Tokoh
Tokoh-tokoh lain yang ikut bergabung dengan Parindra antara lain Woeryaningrat, Soekardjo Wirjopranoto, R. Panji Soeroso dan Mr. Soesanto Tirtoprodjo.
3. Kegiatan
Parindra berusaha menyusun kaum tani dengan mendirikan Rukun Tani, menyusun serikat pekerja perkapalan dengan mendirikan Rukun Pelayaran Indonesia (Rupelin), menyusun perekonomian dengan menganjurkan Swadeshi (menolong diri sendiri), mendirikan Bank Nasional Indonesia di Surabaya, serta mendirikan percetakan-percetakan yang menerbitkan surat kabar dan majalah.
Kegiatan Parindra ini mendapat semakin mendapatkan dukungan dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada saat itu, van Starkenborg, yang menggantikan de Jonge pada tahun 1936. Gubernur Jenderal van Starkenborg memodifikasi politiestaat peninggalan de Jonge, menjadi beambtenstaat(negara pegawai) yang memberi konsensi yang lebih baik kepada organisasi-organisasi yang kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1937, Parindra memiliki anggota 4.600 orang. Pada akhir tahun 1938, anggotanya menjadi 11.250 orang. Anggota ini sebagian besar terkonsentrasi di Jawa Timur. Pada bulan Mei 1941 (menjelang perang Pasifik), Partai Indonesia Raya diperkirakan memiliki anggota sebanyak 19.500 orang.
Ketika Dr. Soetomo meninggal pada bulan Mei 1938, kedudukannya sebagai ketua Parindra digantikan oleh Moehammad Hoesni Thamrin, seorang pedagang dan anggota Volksraad. Sebelum menjadi ketua Parindra, Moehammad Hoesni Thamrin telah mengadakan kontak-kontak dagang dengan Jepang sehingga ia memainkan kartu Jepang ketika ia berada di panggung politik Volksraad.
Karena aktivitas politiknya yang menguat dan kedekatannya dengan Jepang, pemerintah Hindia Belanda menganggap Thamrin lebih berbahaya daripada Soekarno. Maka pada tanggal 9 Februari 1941, rumah Moehammad Hoesni Thamrin digeledah oleh PID (dinas rahasia Hinda Belanda) ketika ia sedang terkena penyakit malaria, selang dua hari kemudian Muhammad Husni Thamrin menghembuskan nafas yang terakhir.
Salah satu bukti kedekatan Parindra dengan Jepang yaitu ketika Thamrin meninggal dunia, para anggota Parindra memberikan penghormatan dengan mengangkat tangan kanannya. Bukti lain adalah pembentukan gerakan pemuda yang disebut Surya Wirawan (Matahari Gagah Berani), yang disinyalir nama ini bertendensi dengan negara Jepang.
Dengan demikian Parindra digambarkan sebagai partai yang bekerjasama dengan pemerintahan Hindia Belanda di awal berdirinya, akan tetapi dicurigai di akhir kekuasaan Hindia Belanda di Indonesia pada tahun 1942 sebagai partai yang bermain mata dengan Jepang untuk memperoleh kemerdekaan.

Kamis, 01 November 2012

Biologi

Biologi
Biologi berasal dari kata Yunani ( Bios: hidup dan logos: ilmu).

Cabang biologi
1. Zoologi (hewan)
2. Sitologi( sel )
3. Histologi(jaringan)
4. Organologi ( organ )
5. Morfologi( bentuk)
6. Entomologi(serangga)
7. Malakologi( siput)
8. Ornitologi ( burung)
9. Mamalogi( mamalia )
10. Botani ( tumbuhan)
11. Silvikultura (tanaman keras)
12.hortikultura (pangan)
13. Fisiologi ( faal)
14. Taksonomi ( klasifikasi)
15. Anatomi ( struktur dalam )
16. Ekologi (lingkungan )
17. Evolusi(perubahan)
18. Mikologi( jamur)